Panjat Tebing atau Rock Climbing adalah kegiatan mendaki gunung, namun untuk melakukan kegiatan ini para pelakunya harus menghadapi hambatan dan rintangan yang bervariasi. Dengan rintangan dan hambatan yang berbeda itulah olahraga panjat ini dibagi menjadi beberapa kategori seperti, Hill Walking, Rock Climbing, dan Ice Climbing.
Olahraga Panjat Tebing ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia khususnya para pecinta olahraga ekstrem. Namun masih banyak masyarakat atau pelaku panjat tebing yang belum banyak mengerti tentang teknik dasar melakukan olahraga panjat tebing ini. Bagi para pemula ada beberapa teknik dasar yang dapat dipelajari.
Teknik pertama adalah Face Climbing, yaitu para pelakunya memanjat dipermukaan tebing dan dimana masih terdapat batu yang menonjol atau terdapat rongga yang dapat dipijaki oleh kaki maupun tangan.
Teknik yang kedua adalah Friction atau Slab Climbing, Teknik ini hanya mengandalkan gaya gesekan sebagai tumpuan. Teknik ini dapat dilakukan pada permukaan tebing yang tidak terlalu tinggi, dan kontur tebing yang kasar dapat menghasilkan gaya gesekan.
Teknik yang ketiga adalah Fissure Climbing, Teknik ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan celah yang digunakan oleh badan para pelakunya yang berfungsi sebagai topangan atau pasak. Teknik ini dapat dilakukan dengan dengan beberapa cara seperti:
Jamming yaitu teknik yang memanfaatkan celah tebing yang tidak begitu besar. Jari tangan dan kaki dapat dimasukkan ke rongga tebing.
Chimneying yaitu teknik memanjat dengan celah vertikal atau tebing yang besar. Teknik ini dapat dilakukan dengan badan yang masuk diantara celah tebing, dan posisi punggung ada di salah satu sisi tebing. Sementara itu salah satu kaki menempel pada sisi tebing depan dan kaki satunya ada di belakang, dan kedua tangan membantu mendorong ke atas secara bersamaan dengan kedua kaki untuk menahan berat badan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar